Selasa, 08 Februari 2011

Terbentuk Paguyuban Baru Untuk Pedagang Angkringan 'Surjan'

Jogja/ 24 Mei 2004
Paguyuban 'Surjan' (Suryatmajan dan Pajeksan-red) merupakan kumpulan para pedagang angkringan yang beberapa waktu lalu dengan sukarela direlokasi di Jl. Suryatmajan. Paguyuban Surjan yang beranggotakan sekitar 30 pedagang ini siap mendukung Pemkot Yogyakarta untuk mengadakan penataan PKL Angkringan.

"Kami Siap Mendukung Penataan Pedagang Kaki lima demi Wujudkan Kota Jogja yang Bersih, Sehat, Indah dan Nyaman" merupakan tulisan dekor dalam peresmian paguyuban padagang angkringan Suryatmajan-Pajeksan yang disingkat 'Surjan' yang dilakukan oleh Herry Zudianto Walikota Yogyakarta dan Syukri Fadholi Wakil Walikota (Wawali) Yogyakarta Jumat (21/5) malam. Semboyan tersebut merupakan bentuk dukungan Pemkot dalam menata kembali PKL angkringan. Prosesi peresmiannya sendiri ditandai dengan penyalaan lampu ting yang dilakukan oleh Walikota dan Wawali Yogyakata didampingi Ketua paguyuban Surjan Nur Hidayat di Jl. Suryatmajan.

Dukungan tersebut juga disampaikan oleh pemuda Suryatmajan yang disampaikan oleh Mas Kuntho ketua pengamanan wilayah setempat. "Pemuda dan warga setempat sangat mendukung penataan PKL angkringan dengan tendanisasinya. Penataan ini merupakan suatu gerakan moral yang dapat memberikan spirit dan semangat kepada para pemuda setempat untuk ikut membangun wilayahnya seperti yang dikerjakan oleh para pedagang angkringan, tukasnya. Kuntho menambahkan, hal tersebut merupakan gerakan moral bagi pemuda yang ada diwilayah Suryatmajan dan Pajeksan secara khusus.

"Orang lain bisa demikian kenapa pemuda di sini kok tidak bisa. Ini suatu contoh bagi kami, terus terang kami sangat bersyukur dengan adanya gerakan ini,' ungkap Kun yang juga menjabat sebagai ketua RT. Ada harapan dari Kuntho agar para PKL angkringan bersama warga setempat menjaga kebersihan lingkungan di sekitar area jualannya dan menjaga keakraban dengan tetap berkomunikasi dengan warga sekitarnya.

Syukri kembali menegaskan bahwa Pemkot Yogyakarta akan selalu memperhatikan kehidupan para pedagang Kaki lima angkringan. "'Perhatian Pemkot ini sebagian sudah diwujudkan dalam bentuk pengadaan tendanisasi dan akan menyusul gerobak," ungkapnyai. Syukri melanjutkan, moment peresmian paguyuban Surjan ini merupakan kebersamaan antara Pemkot dengan para pedagang angkringan dan penduduk untuk bisa menciptakan situasi kehidupan yang baik dalam rangka mencari mata pencaharaian bersama-sama.

"Sebagai yang telah kita lihat Walikota dan kami semua mempunyai atensi yang cukup kuat, tidak begitu saja menata neng ora tanggung jawab. Tetapi dengan adanya tenda yang ada ini menunjukkan awal mula perhatian Pemkot terhadap teman-teman angkringan semua," tegasnya. Ia mewakili Pemkot menjanjikan keamanan kepada para pedagang angkringan sehingga mereka dapat melakukan aktivitasnya dengan baik.

Sedangkan Herry Zudianto mengatakan semenjak dilantik menjadi Walikota dan wakil Walikota jogja, dengan segala sumber daya yang ada di Kota ini mau meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. "Di satu sisi juga harus benar-benar mengakomodasi semua kepentingan dan kepentingan yang ada di kota ini sangat banyak namun dibatasi oleh kekayaannya," lanjutnya.

Menyinggung masalah kaki lima, Walikota menegaskan bahwa keberadaan kakalima yang ada di kota Jogja diakui secara hukum sebagaimana usaha-usaha lain. "Hal ini terbukti dengan diterbitkannya Perda tentang Pedagang Kaki lima, yang mengatur hak dan kewajiban PKL," ungkap Herry. Menurut Walikota, kalau berbicara tentang pengakuan selalu ada hak dan kewajiban. Ini berlaku bagi semua bidang usaha termasuk PKL. Perkembangan PKL angkringan menurut Herry akan selalu dipantau dan Pemkot akan terus memberikan dukungan.

PKL menurut Herry sama dengan komunitas lain yang sewaktu - waktu bisa berdialog, mengajukan aspirasi dalam rangka perbaikan bersama. "Jangan sampai ada orang yang punya kepentingan lain menggagu kepentingan Bapak ibu sekalian. Kita yang cari makan di sini, mungkin kepentingan orang itu… dan tau-tau nanti pergi orangnya..akan ninggalkan masalah. Apa iya mereka yang akan selamanya disini? Kitalah yang akan selamanya di sini," tegas Herry.

Untuk mendukung usaha mereka , Para PKL meminta agar fasilitas seperti air bersih, bak sampah, dan MCK dapat dilengkapi. Selain itu juga agar di daerah PKL angkringan dipasang Papan Penunjuk agar para pembeli tahu keberadan mereka. Menaggapi hal ini, Walikota setuju dan akan segera memerintahkan stafnya. Hadir pada acara itu ketua Pemalni, ketua PPKLY, dan Paguyuban Pemandu Asing Malioboro. (antok-gudegnet)


sumber: http://jogjanews.blogspot.com/2004_05_01_archive.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar